Minggu, 21 Juni 2015

Visual library! Something that kills me on animation class



Image  by:  FZD School
Yaa begitulah… ;D Singkat cerita saya gagal masuk kelas animasi.. Tapi setelah gua telusuri, akhirnya gua ngerti sebabnya... Yup, masalah ada di visual library-ku. Apa itu visual library? Visual library adalah koleksi gambar, luksan, foto, pattern dan sebagainya baik yang tersimpan dalam otak kita maupun yang tercetak dan digital, dimana kita mengetahui, mempelajari secara detail visualnya. Menurut  FZD school visual library ini mulai bekerja dalam diri kita sejak kita lahir. Dalam masa kanak-kanak hingga remaja visual library ini berkembang dengan saangat pesat. Namun perkembangan itu berbeda-beda di setiap anak. Anak-anak yang hingga usia remaja masih tetap main game, liat kartun, action figure, dan cerita-cerita fiksi, visual library-nya akan terus  berkembang.Tentu berbeda dengan anak-anak yang lebih suka meyibukan diri dengan tugas-tugas sekolahnya (keculai sekolah seni rupa), mereka biasanya hanya melakukan hal semacam itu di masa kanak-kanak. Lalu apakah yang akan berbeda dari keduanya? Hal itu akan sangat terlihat ketika keduanya sama-sama masuk ke kelas desain,  animasi, atau semacamnya. Sebagai  contoh,  ketika anak yang hingga remaja tetap liat kartun, main game, dsb diminta untuk menggambar tikus, tikus yang ada di bayangannya adalah, mungkin mickey mouse, ratatouille, mafia tikus, dan berbagai macam tikus dalam imajinasinya. Sedangkan anak yang lain ketika diminta untuk menggambar tikus maka yang ia gambar adalah tikus yang sebenarnya.



Ada yang bilang kalo visual  library itu akan memudar ketika seseorang semakin dewasa. Tapi sebenarnya tidak seperi itu. Visual library dapat dilatih. Ketika kita masuk ke sekolah desain maka mau tidak mau kita harus mencari referensi bentuk-bentuk yang kita inginkan seperti detail pesawat tempur, tank, binatang, sebuah bangunan, dsb dan kemudian kita tuangkan dalam karya kita, maka lama kelamaan visual library kita semakin meningkat.  Hah… nulis panjang ternyata susah… sekian dulu, terimakasih...

-Walt Disney

Rabu, 27 Mei 2015

Hari Ke 2 Pameran Literasi dan Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta #IDKS

Melanjutkan hari kemarin, pameran hari ini berlangsung dengan sangat seru. Dimulai dengan penampilan akustik dari beberapa band, dilanjutkan denga talkshow yang sangat seru membahas tentang dolanan anak. Setelah itu diadakan pengumuman juara stand, show and tell, dan penampilan spontanitas.
Selama dua hari ini kami mendapatkan berbagai pengalaman yang sangat menarik. Dari persiapan hingga eksekusi stand dengan waktu kurang dari dua minggu ini akhirnya dapat terlaksana dengan lancar.

Selasa, 26 Mei 2015

Hak cipta dan Kebebasan Intelektual, Batasannya dimana?


Intermezo: Seperti yang kita tahu tujuan dari hak cipta itu sendiri untuk melindungi suatu karya dari seseorang. Sedangkan di sisi lain, ada kebebasan intelektual disini dari namanya saja sudah kelihatan kalo kebebasan intelektual adalah kebebasan yang melindungi seseorang untuk bebas mengakses informasi. Terlihat disini kalau keduanya saling berlawanan, lalu dimanakah batasanya?

Check This Out..
Yang pertama akan kita buka disini adalah hak cipta atau yang sering kita sebut Copyright apakah itu? Menurut Undang-undang  No.28 tahun 2014 tentang Hak Cipta  hak cipta adalah hak eklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwajibkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pada kenyataannya, di Indonesia sendiri kekayaan  intelektual belum begitu dihargai, terbukti dengan banyakknya pembajakan maupun penyalinan terhadap karya seseorang.

Hari pertama Pameran Literasi dan Budaya #IDKS

Pameran literasi dan budaya UIN Sunan Kalijaga yogyakarta adalah event yang diadakan oleh jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Sunan kalijaga yogyakarta. Pameran ini diadakan pada tanggal 26 dan 27 Mei 2015 berlokasi di gelanggang teater Eska. Stand kelompok kami mengambil tema Save Our Heritage.

Pada hari pertama ini acara yang diselenggarakan antara lain demo stand, show and tell, pameran masing-masing stand juga ada acara penampilan spontanitas dari setiap stand. Acaranya cukup meriah dengan hadirnya anak-anak tk yang meramaikan suasana dan juga hadirnya para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga sendiri.
Sedangkan untuk besok pagi rencananya akan diselenggarakan penampilan akustik, Talkshow, ip tallen dan pembacaan pemenangnya.

Posted via Blogaway

Selasa, 31 Maret 2015

Perpustakaan Balai Bahasa Yogyakarta

Akhirnya saya review perpustakaan Balai Bahasa juga. Sebenarnya saya maunya sih ngereview perpustakaan lain, tapi apa daya tugas masih  menumpuk jadi sementara nulis ini dulu. Besok kalo lagi agak selo  bakal saya sempetin berkunjung ke perpus yang lain.



Balai bahasa Yogyakarta berlokasi di Jalan I Dewa Nyoman Oka 34, Yogyakarta 55224, yaitu setelah Mcd tugu keselatan kurang  lebih 500 meter disamping kali code. Balai Bahasa sendiri merupakan institusi  pemerintah yang bertugas melakukan pengkajian,pengembangan dan pembinaan kebahasaan dan kesastraan. Jadi perpustakaannya pun koleksinya kebanyakan adalah buku-buku kebahasaan dan kesastraan. Di perpustakaan ini terdapat sekitar 250 judul buku aksara jawa cetak dan 130 judul manuskrip aksara jawa cetak. Klasifikasi yang digunakan pada koleksi manuskrip dan buku aksara jawa cetak sengaja di buat berbeda dari koleksi yang lain untuk lebih memudahkkan pencarian. Untuk sistem perpustakaannya sendiri menggunakan sistem tertutup sehingga pemustaka tidak bisa mengambil sendiri koleksi di rak. Cukup menarik dan tidak begitu membosankan, terutama untuk kita yang suka ketenangan. Tempatnya sangat tenang karena agak jauh dari jalan raya. Tempatnya juga sepi karena tidak banyak yang berkunjung kesini terutama terutama anak-anak yang suka nongkrong sambil numpang wifi gratis disini tidak ada. Disini tempatnya sangat nyaman untuk membaca.
Salah satu yang menarik di sini adalah koleksi  manuskripnyaa. Ada banyak koleksi manuskri disini yang sebagian sudah dalam bentuk copyan ada juga fisik manuskrip aslinya.

Ini adalah salah satu manuskrip dalam beentuk copyan

Ini  bentuk aslinya

Dalam salah satu manuskrip yang saya buka saya juga menemukan  ilustrasi-ilustrasi menarik


Sepertinya sementara hanya itu yang bisa  saya sampaikan untuk lebih lengkapnya bisa berkunjung langsung kesana gratis.
Sekian dari saya terimakasih...

Minggu, 15 Maret 2015

TV Indonesia? Mau nonton apa?



Seperti kita tahu, banyak tayangan televisi Indonesia yang disebut hanya mengejar rating  semata tanpa memperhatikan konten dari tayangan tersebut apakah layak atau tidak di konsumsi masyarakat. Pada akhirnya juga kembali pada diri kita sendiri yang merasa muak dengan tayangan-tayangan tersebut dan memilih untuk tidak menonton televisi lokal. Lalu bagaimanakah dengan masyarakat yang tidak tahu? Faktanya masyarakat kelas mengah ke bawah adalah penikmat utama tayangan televisi lokal. Tanpa disadari mereka telah di suguhi tayangan yang berpengaruh negatif  pada pikiran mereka, juga generasi muda mereka. Kita sebagai generasi yang berpemikiran luas hendaknya dapat menjadi filter. Meskipun ini sebenarnya tugas komisi penyiaran Indonesia, paling tidak untuk orang-orang terdekat kita, dengan memberi masukan-masukan pada mereka tayangan televisi lokal yang layak untuk ditonton.Lalu bagaimanakah tayangan televisi yang baik itu?



Tayangan Berita Yang Berimbang


Sudah menjadi rahasia umum jika berita lokal sebagian mengandung muatan politik demi kepentingan salah satu pihak tertentu. Biasanya ini menyangkut kepemilikan dari sasiun televisi itu sendiri. Selain faktual, seharusnya tayangan berita itu dapat menyajikan informasi dari kedua pihak dengan bobot yang sama. Tanyangan berita tidak semestinya menjatuhkan salah satu pihak, dan bersifat subjektif. Cukup sulit memang sepertinya saat ini mencari tayangan berita yang netral. Namun sebenarnya masih ada tayangan berita di beberapa stasiun televisi yang menyajikan berita berimbang.



Tayangan Hiburan Cerdas dan Mendidik
 

Kalau yang satu ini cakupannya sangat luas karena sejatinya tujuan dari sebuah stasiun televisi adalah menyajikan informasi dan hiburan. Hiburan disini bisa di bagi menjadi berbagai katerori, mulai dari hiburan keluarga, anak-anak, remaja, dan dewasa. Acaranya pun bermacam-macam, seperti realitiy show, film, sinetron, komedi dan masih banyak lagi. Lalu bagaimana kita menentukan apakah hiburan tersebut layak untuk keluarga? Acara hiburan itu seharusnya tidak mengandung unsur kekerasan, bullying, agak bersangkut dengan pornografi, ataupun adegan-adegan yang tidak seronok. Namun sulit memang untuk tidak melihat tayangan-tayangan semacam itu karena memang acara-acara semacam itu sudah menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat kita. Masarakat kita sudah terbiasa dengan tayagan-tayangan serti itu dan cenderung menggemari tayangan semacam itu. Salah satu cara  untuk menghindari tayangan-tayangan semacam  itu adalah segera ganti cahannel lain yang sekiranya lebih bermutu, ataupun jika tidak ada lebih baik matikan televisi. Karena biasanya dengan melihat satu dua episode selanjutnya kita akan ketagihan dan ingin tahu kelanjutannya, begitu juga keluarga kita. Jika sudah terlanjur ketagihan lebih baik untuk berhenti beberapa episode maka selanjutnya kita  akan bosan. Metode ini dapat diterapkan  juga pada anggota keluarga kita  yag lain. Untuk menggati tayangan-tayangan itu, kita dapat mencari tayangan-tayangan yang lebih mendidik dan aman karena di beberapa stasiun televisi masih ada  tayangan-tayangan yang lebih bermutu.


Dibalik carut-marutnya pertelevisian lokal sebenarnya kita masih bisa menemukan tayangan-tayangan yang bermutu. Kita  diharapkan agar lebih cerdas dalam memilih tayangan televisi untuk keluarga  kita. Jangan sampai generasi muda kita terpengaruh oleh tayangan-tayangan yang tidak bermutu.

Since we cannot change reality, let us change the eyes which see reality.
Nikos Kazantzakis

Sabtu, 14 Februari 2015

Review : Lightzone, Ngedit foto like a pro? pake ini gampang

PERHATIAN!
Saya bukan fotografer, semua foto di post ini
hanya rekayasa semata :v Properti yang digunakan
hanya pocket kamera dan kamera hp.
jadi harap maklum kalo jelek ._.



Beberapa hari lalu saya kepikiran pengen software editing foto yang ajustment nya macem-macem, karena pake Photoshop udah mentok gatau mau diapain lagi, berat makenya. Waktu itu yang terlintas di benak saya ya tentu pake Lightroom. Tapi setelah ngubek-ubek gugel, nemu banyak sih tapi linknya cuma pada kebanyakan ikan bikin males. Yang bikin males lagi mau donlod, size programnya gede, eh kuota mepet :o  Habis itu saya kepikiran coba cari alternativnya aja deh. Eh yang muncul paling atas ada Lightzone...    Apaan tuh? :o  Kok mirip? :o  Iya juga sih namanya mirip, kalo liat screenshoot nya tuh keknya bagus programnya, gratis lagi...  Langsung sedot ajadeh kan kecil sizenya :v .




Lightzone?
kalo menuru penjelasan di programnya itu "LightZone is designed for photographers and differs in many fundamental ways from pixel painting programs that force you to think in terms of pixels or use complex mathematical concepts like histograms and curves". Ya pokoknya  seperti itulah :v  Keknya ribet gitu kalo harus pake  konsep matematika segala.. :v  Eh.. pas dicoba ternyata nggak seribet itu juga, bahkan sama sekali nggak rumit buat pemula...
Sebelum mulai mencoba berikut ini ada sedikit penjelasan tentang tool yang ada di lightzone biar lebih gampang:


1. Zonemapper
Yang terletak paling kiri, gunanya untuk mengatur brightness, contrass, hightlight, midtones dsb, yang berhubungan dengan pencahayaan.Cara setingnya cuma tinggal geser garis-garis cahaya yang dipetakan dalan 16 warna abu-abu.

2. Relight
 Nomor dua dari kiri, gunanya untuk ajustment shadow, hightlight, detail, dsb. Tinggal geser-geser aja.

3. Sharpen
Untuk menajamkan.

4. Gaussian Blur
Buat ngeblurin.

5. Hue & Satruation
Buat ngatur kecerahan warna sama keseimbangan warna.

6. Color balance
Buat ngatur keseimbangan warna.

Yang berikutnya coba baca aja sendiri di helpnya.. :v  karena saya juga jarang make. Sementara kita pake yang itu dulu, daan lansung praktek ajaaa... :D


Praktek

Pertama donload dulu lightzonenya disini, lalu install, tinggal klik next-next aja. Selanjutnya buka lightzonenya, maka jendelanya akan seperti ini.


Cari folder dimana gambar kita di simpan, maka setelah folder di klik gambar di dalam folder itu akan muncul di bagian bawah. Lalu pilih foto mana yang akan di edit lalu klik edit.

Selanjutnya jendelanya akan jadi seperti ini.


Selanjutnya pengeditan,  pertama saya pake relight, saya setting shadow 3.80 dan highlight 0.21. sebenarnya ini bisa diseting sesuai selera kita.


 Gambarnya belum begitu berubah cuman lebih terang aja. Selanjutnya saya relight lagi klik seperti tadi. Lalu kali ini kita akan menyeleksi warna yang akan kita relight. Caranya yaitu pertama kita pilih pada color selection, klik Color picker nya lalu gunakan untuk menyeleksi warna yang akan di ubah, disini saya memilih warna kulitnya biar kvlt..:v  Lalu kita dapat menggeser-geser shadow, hightlight, detailnya seperti gambar di bawah. Kalo warnanya terlihat tidak begitu merata, kita bisa menggeser-geser range di bagian color selection sampe warnanya merata.


Nah sekarang udah keliatan lumayan kan fotonya.. :v 
Selanjutnya kita masih bermain di bagian kulit, kali ini biar warna kulitnya nggak begitu mencolok.



Pertama kita tambahkan hue/satruation, lalu lakukan color selection seperti tadi, lalu kita turunkan sedikit satruasinya seperti di gambar tersebut. Selanjutnya agar makhluk yang di belakang tidak ikut turun satruasinya, kita bisa menggunakan polygon tool yang ada di bagian atas, lalu kita buat area seleksi seperti diatas.

Terakhir kita bisa tambahkan lagi hue/satruation sama relight lalu di geser-geser sesuai selera, sampe dirasa lebih bagus.


Daan ini hasilnyaa.... :v



Sekian post saya kali ini ada banyak gaje saya mohon maaf. Tetap Kreatif tetap semangat! wkwkwk... :v
 Terimakasih...


"Who sees the human face correctly: the photographer, the mirror, or the painter?"
-Pablo Picasso

Jumat, 06 Februari 2015

Ilmu Perpustakaan: Kenapa sih milih itu? #IDKS

image courtesy: wallpaperhere.com

Intermezo: Bagi sebagian orang jurusan Ilmu Perpustakaan memang belum begitu dikenal. kebanyakan beranggapan kalo jurusan ini cuman jurusan ecek-ecek yang kerjaan mahasiswanya paling cuman nata buku (ada benernya juga sih :v). Tapi nggak sesimpel itu juga keles. Disini gua mau share dikit pengalaman gua di jurusan ini.



Pertama masuk jurusan ini


image courtesy:zastavki.com

Saya waktu itu emang termasuk salah satu mahasiswa yang nggak begitu punya planning  mau masuk jurusan apa. Yang jelas waktu itu saya cuma fokus pada jurusan-jurusan seni.

"Jadi Ilmu Perpustakaan itu jurusan seni? :v" 

Ya jelas enggak.. (Sampe sekarang pun gua nggak tau dimana seninya). Saya bisa milih jurusan ini awalnya cuman dari kepo liat-liat daftar jurusan di beberapa PTN (karena waktu itu kebetulan jurusan seninya nggak ada yang keterima. naseeb :v), Terus mata saya tertuju pada salah satu jurusan di UIN Sunankalijaga YK "Ilmu Perpustakkaan dan Informasi." Waktu itu yaudah asal klik aja karena emang jurusan ini paling bikin kepo. Terus nggak beberapa lama eh.. pas pengumuman ternyata keterimanya di jurusan ini. Yaudah karena satu-satunya yang keterima cuma itu ditamabah rasa penasaran saya akhirnya saya registerasi.
Pertama kuliah di jurusan ini, saya sempet syok karena ternyata mata kuliahnya bener-bener nggak seperti apa yang saya bayangkan (bener-bener super aneeh) -_-. Dari situ saya bener-bener nggak tau harus ngapain. Saya berfikir kalo saya mungkin salah jurusan. Setelah tanya temen-temen yang lain, ternyata sebagian dari mereka juga berfikir sama, yee.. :v  Tapi lama kelamaan temen-temen yang lain akhirnya bisa menerima juga di jurusan ini. Tapi saya enggak.. -_- saya semakin kacau saja, semakin males-malesan, sering telat, sering bolos, frustasi, mabuk-mabukan, pergaulan bebas, narkoba.. Eh..eh... Enggak segitunya ding... -_-




Reaksi Teman-teman dari jurusan lain




"Bro, elu kuliah di jurusan apa?"
"Ilmu perpustakaan bro.." 

*sunyi*

Lalu ganti topik pembicaraan. Biasanya sih gitu, temen-temen seperti nggak tega mau ngomong apa gitu, setelah saya bilang kalo saya di jurusan Ilmu Perpustakaan. Namun sesekali di sela-sela pembicaraan mereka juga suka tanya, "Kuliahnya apa aja sih di jurusan mu itu?" Ya dari situ biasanya saya menjelaskaan dan meluruskan kalo disini itu kuliahnya macem-macem gitu.



Sebuah Titik tolak


image courtesy: 3 centimeter per second

Setelah pol mentok males-malesan di semester satu, akhirnya di semeter dua saya mulai mempunyai semangat baru untuk melanjutkan kuliah saya. Saya mulai merasa banyak teman-teman di sekitar saya yang ikut memberikan dukungan.   Semangat itu pun tumbuh hingga kini, dan saya terus melanjutkan kuliah saya.


image courtesy: mirror.co.uk
akhirnya saya kini sadar, diamanapun kita kuliah selama kita mau fokus mempelajarinya, kita kelak tetap bisa meraih masa depan yang cerah. Jurusan apapun tidak akan menghalangi impian kita asal kita mau berusaha wkwkwk.. :v  



"You have to learn the rule of the game,
and then you have to play better than anyone else"
-Albert Einstein
Aaaand..